Senin, 02 Juli 2012

Sejarah Masuknya Kebudayaan India ke Indonesia

Sejarah masuknya kebudayaan India ke Indonesia

Pada mulanya hubungan antara Indonesia dengan India dalam bentuk hubungan dagang. Hubungan ini kemudian berkembang menjadi hubungan agama dan budaya. Proses masuknya pengaruh budaya India ke Indonesia tidaklah berasal dari satu tempat atau daerah di Indonesia. Kita tidak mengetahui secara pasti agama mana yang mula-mula datang ke Indonesia. Tetapi pada masa sekitar permulaan tarikh masehi di Indonesia telah dikenal agama Hindu dan Budha. Pada mulanya agama Hindu yang berkembang dan mempunyai banyak pengikut di Indonesia. Sebenarnya agama Budha juga sudah masuk namun belum berkembang. Hal ini terbukti dari agama yang dipeluk oleh raja Mulawarman dari Kutai dan raja Purnawarman dari Tarumanegara, yakni agama Hindu.

Seorang pengembara Cina bernama Fa-shien menyebutkan bahwa agama Budha di Ye-po-ti (Pulau Jawa) tidak banyak. Pada tahun 414 Masehi, Fa-shien datang ke Pulau Jawa karena perahu yang ditumpanginya dari India mengalami kerusakan. Ia kemudian tinggal menetap untuk beberapa waktu di Indonesia. Dia mempelajari kehidupan bangsa Indonesia ketika itu dan mencatatnya. Disebutkannya bahwa kehidupan pemeluk agama Hindu dan Budha telah dapat hidup berdampingan secara damai. Setelah hidup berdampingan selama berabad-abad terjadilah sinkretisme (perpaduan) antara kedua agama tersebut. Hasil sinkretisme ini kemudian menumbuhkan suatu aliran baru yang disebut Siwa-Budha. Agama ini berkembang pesat pada abad ke-13 Masehi. Penganut aliran agama ini, antara lain raja Kertanegara dan Adityawarman. Meskipun unsur budaya India mempengaruhi budaya Indonesia, tetapi budaya Indonesia tidak kehilangan kepribadiannya. Dalam perkembangannya, pengaruh itu mewujudkan budaya Indonesia baru yang coraknya masih terlihat sampai sekarang.

Melalui para pedagang itulah agama dan budaya India disebarkan kepada masyarakat Indonesia. Para pedagang dari India yang beragama Hindu-Budha banyak bermukim di kota-kota pelabuhan. Bahkan, banyak di antaranya yang hidup menetap dan menikah dengan penduduk pribumi. Perkawinan dan permukiman tersebut kemudian mempercepat proses penyebaran agama dan budaya India. Sejak abad ke-7 agama Hindu-Budha mencapai perkembangannya di Indonesia.


2 komentar: